September 10, 2024

Halo sobat ngulikenak! Kali ini giliran kopi dengan sensasi “nendang” dibarengi dengan manisnya krimer kental manis. Vietnam Drip Coffee yang berasal dari saudara serumpun kita di Asia Tenggara, Vietnam. Salah satu negara pengekspor kopi dengan kualitas jagoan ini memiliki hidangan khas turun temurun. Dripper mengkilat yang umum terbuat dari stainless steel ini, pasti sudah tidak asing lagi bagi para penikmat dan pecinta kopi. Apalagi ketika kopi di era modern seperti sekarang, peralatan seduh sudah sangat mudah dan relatif terjangkau, untuk memenuhi kebutuhan kafein harianmu.

Sudah banyak yang mengulas mengenai sejarah dari lahirnya seduhan kopi unik satu ini, ngulikenak akan mencoba untuk menelisik berdasarkan sudut pandang berbeda. Sebelum itu, kita kemarin sudah membahas mengenai cara menggunakan coffee taster’s flavor wheel. Kami tidak akan bosan-bosan mengingatkan teman perseduhan sekalian, untuk senantiasa memanfaatkan tools yang memudahkan kita dalam mengidentifikasi seduhan kopi supaya lebih akurat.

Bukankah coffee taster’s flavor wheel digunakan pada saat mencicipi kopi specialty?

Tentu tidak! Ingat pada bagian dimana kita bisa mendefinisikan menggunakan kalimat kita sendiri. Tim ngulikenak justru awalnya bukanlah penikmat, apalagi pecinta kopi. Kami justru berkenalan dengan seduhan kopi yang manis-manis. Vietnam Drip tentu tidak luput dari rasa penasaran kami. Ketika beberapa kali mencoba di tempat yang berbeda pula, seringkali kami menemukan takaran saji yang bisa dibilang, kurang cocok dengan lidah kami. Bukan berarti Vietnam Drip-nya tidak enak, melainkan belum menyajikan seduhan sesuai dengan selera, entah kemanisan, ada rasa asam-asamnya, seduhan terlalu encer, dan masih banyak lagi. Merujuk pada selera kami yang memang “banyak maunya” cobalah iseng untuk membeli sepaket alat Vietnam Drip murah meriah. Entah berapa banyak yang sudah kami konsumsi, karena dasarnya sudah punya riwayat permasalahan pada pencernaan, tapi nekat saja untuk terus mengulik.

Sampai akhirnya, sensasi kopi yang kuat, body tebal, krimer kental manis yang bekerja dengan baik, karena akhirnya menemukan merk, serta takaran yang sesuai dengan lidah kami. Perpaduan yang menghasilkan aftertaste yang sempurna!
Pilihan kami jatuh pada robusta dark roast, melewati masa resting 2-3 hari, biji kopi mulai berminyak merata, memang sedikit merepotkan untuk membersihkan alat penggiling nya, tapi tidak masalah. Kemudian krimer kental manis yang sesuai (harga dan rasa).

Kami sempat mencoba berbagai profil sangrainya, tapi masih belum memunculkan rasa yang kuat. Apalagi ketika dicampur dengan arabika, ya… bisa dibayangkan kalau rasa manis asam yang terkesan “lucu”. Jalan pintasnya adalah, profil sangrai dark adalah yang paling tepat. Ada sensasi buttery atau berminyak yang tertinggal di langit-langit, diimbangi dengan manisnya krimer kental manis.
Takaran kami cukup sederhana,

  1. 15gr kopi digiling medium-fine.
    Grind size bisa menilik pada artikel kami disini. Grind size sendiri merupakan salah satu variabel yang bisa kita sesuaikan berdasarkan profil sangrai, ukuran lubang saringan, suhu air yang digunakan menyeduh. Semakin halus gilingannya, semakin lama pula kopi kontak dengan air, waktu ekstraksi yang dibutuhkan juga akan bertambah. Fase inilah yang bisa kita manfaatkan untuk menyesuaikan cita rasa “tebal”, kuat dari kopi. Begitupun sebaliknya.
    Terlebih pada kopi seduhan ngulikenak, memang gemar dengan cita rasa yang “pol mentok kandel”, sensasi buttery akan semakin terasa.
  2.  20-30gr krimer kental manis. Beda merk bisa berbeda rasa, kalau kami menggunakan merk yang ada indo-indonya. Rasa kopi yang kuat tetap mendominasi, tapi ada penyeimbang yang justru menjadi penyeimbang dan “penuh” di mulut.
  3. Rasio 1:10. Salah satu variabel yang bisa kita ulik tentu saja.

Resep yang kami bagikan menggunakan dripper murah meriah, dengan harga dibawah Rp 10.000,-
Jadi jangan khawatir, alat seduh bukanlah hambatan untuk mendapat kenikmatan ngopi yang sempurna. Menurut pengalaman kami, setelah mencoba dan mengulik menggunakan alat seduh “seadanya” justru memancing rasa penasaran dan “keisengan” yang terus menerus bertambah. Setelah melewati waktu-waktu tersebut, kami juga jadi terbiasa untuk mencatat hasil seduhan kami dari waktu ke waktu, lengkap dengan tasting note, serta variabel apa saja yang kita ubah. Seiring berjalannya waktu, karena terbiasa mencari jawaban demi kepuasan, ngulik kami benar-benar sangat membantu dan bermanfaat. Perbendaharaan cita rasa yang pernah kami peroleh, sangat-sangat membantu ketika berinteraksi dengan apapun jenis dan profil sangrai kopinya. Akhir kata, selamat menyeduh Vietnam drip coffee, selamat ngulik-ngopi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *