Halo sobat ngulik! pada tahun 2018, baru menyadari kalau irisan dari lingkaran warna-warni ini sangatlah penting. Ngulikenak, terutama saya pribadi, baru terjun secara langsung ke dalam industri kopi satu tahun setelahnya. Biasanya saya menjumpai coffee taster flavor wheel pada acara-acara kopi, atau coffee shop–coffee shop. Tahun 2019, teman sekaligus guru roasting kopi saya, memperkenalkan bahwa khazanah perkopian begitu luar biasa menyenangkan, karena “wahana” nguliknya tidak terbatas.
Menginjak tahun kembar, berbarengan dengan profesi sebagai tukang sangrai sekaligus tukang icip kopi, sudah jadi hal wajib untuk mengetahui dan memahami alat bantu coffee taster flavor wheel. Produk hasil kerjasama SCA dan World Coffee Research sangat membantu saya sebagai coffee cuppers, dan tentu saja kepada siapapun untuk menguji cita rasa kopi. Salah satu dari sekian banyak alat bantu yang digunakan untuk menilai kualitas kopi.
Terdapat 8 tahap pembacaan Coffee Taster ‘s Flavor Wheel, sebagai berikut:
- Merangkum data yang ada.
Nikmati irisan warna-warninya yang kompleks, amati dan simak sampai membentuk suatu lingkaran yang kian melebar. Akan ada banyak potongan dan istilah bersamaan kita mengamatinya. Memang, istilah yang tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari. Potongan warna satu, menjadi dua, dan seterusnya. Biarkan diri kita mengimajinasikan potongan-potongan yang akan habis di ujungnya. Demikian penggambaran awal dari kekayaan cita rasa kopi yang majemuk. - Mulai mencicip kopi yang berbeda.
Mari mencicip kopi, tidak perlu susah-sudah, ambil saja beberapa sampel kopi yang biasa kita jumpai. Tidak peduli anda sebagai awam atau profesional dalam bidang kopi, cicipi kopi dengan antusias. Perhatian dan kecermatan yang kita curahkan pada kopi, cobalah dengan hati-hati, kita akan menjumpai aroma dan rasa ketika kopi digiling, saat diseduh, saat dicicip dan cita rasa yang memenuhi mulut. “Flavor” yang merupakan kombinasi antara rasa dan aroma, dan Coffee Taster ‘s Flavor Wheel berisikan atribut dasar di seluruh rangkaian antara rasa dasa (yang hanya dirasakan oleh lidah) hingga aromatik murni (yang hanya dapat dicium). Kebanyakan rasa, bagaimanapun, adalah campuran dari indra: asam dan aromatik unik lemon, misalnya, atau manis, pahit, dan aromatik khas molase. Perhatikan kopi dan rasanya. - Menelusur dari tengah lingkaran
Setelah beberapa sesap dan kecap, mari lihat Coffee Taster ‘s Flavor Wheel dari tengah sampai ke irisan terluarnya. Misalnya ketika mencicip arabika natural process dari Gunung Sindoro. Rasa asam buah, yang merujuk pada lingkaran paling dalam, kemudian apakah rasa buah mengingatkan kita pada buah beri, buah kering, buah jeruk, atau yang lainnya? Jika lidah kita merasakan rasa “buah jeruk”, dapat kita runtut menuju lingkaran yang lebih luar, apakah itu ‘jeruk bali’, ‘jeruk’, ‘lemon’ atau ‘jeruk nipis’?Indra pengecap kita berhasil mengidentifikasi cita rasa! Tidak masalah ketika mengecap, ternyata berhenti sebelum lingkaran terluar, identifikasi tidak harus sampai ujung memang. Lalu coba untuk mengecap lagi dan lagi, sembari kita telusur dari lingkaran paling dalam. Begitulah proses dasar dari penggunaan Coffee Taster ‘s Flavor Wheel. Semakin terbiasa mencicip, semakin akurat dan jeli juga identifikasi yang kita peroleh. - Mengenal dan membaca istilah Lexicon
Coffee Tasters Flavour Wheel didasarkan pada World Coffee Research Sensory Lexicon, atau seperangkat atribut dalam bentuk kosa kata dalam bentuk kamus sederhana mengenai rasa dan aroma yang disebut “flavor”. Sekali lagi, roda warna-warni ini tidak hanya ditujukan bagi para profesional. Sebagai pencicip yang mengulik dan mencari definisi guna mengklarifikasi “rasa”, Coffee Tasters Flavour Wheel menjadi alat bantu yang tepat sebagai referensi sekaligus alat kalibrasi antara indra pengecap, dengan istilah-istilah “flavor” yang menjelaskan dengan gamblang dan memberikan referensi sensorik untuk semua atributnya. - Menilik referensi yang berbeda.
Setiap atribut dalam kamus World Coffee Research, didasarkan pada “rasa” yang benar-benar ada di dunia nyata. Bahkan aroma kayu, oli, karet, didasarkan pada referensi dari “flavor” yang benar-benar ada di dunia nyata. Oleh sebab itu, guna memperkuat dan memperkaya perbendaharaan cita rasa, cobalah untuk mencium aroma-aroma buah, sayur atau benda-benda yang biasa berinteraksi dengan anda (ada beberapa benda yang tidak boleh ditelan! tetap hati-hati). Dilain waktu, cobalah untuk mencicip kopi favorit anda, dan telusur dengan lebih hati-hati berdasarkan referensi yang didapat dari aroma-aroma yang dicium sebelumnya. Kemudian gunakan Coffee Tasters Flavour Wheel sebagai rujukan untuk mendefinisikan “flavor” yang didapatkan dari hasil mencicip kopi tersebut. - Semakin terbiasa menelusur dari tengah lingkaran.
Setelah kita mencoba merasakan, mengecap dengan teliti, ditambah referensi dari eksplorasi ‘aroma’, dan lagi rujukan Coffee Tasters Flavour Wheel, sekarang kita coba untuk membiasakan kegiatan tersebut. Iya, dengan membiasakan ketelitian, kecermatan serta referensi dan rujukan yang tepat, akan memudahkan kita dalam mendefinisikan suatu “flavor” dari kopi dengan lebih akurat. - Definisikan dalam kalimat dan gunakan istilahmu sendiri.
Sampai disini, tidak terasa kita sudah melakukan serangkaian ujicoba dengan sistematis, cermat, dan teliti. Kelanjutan dari tahap sebelumnya, dimana kita menggunakan istilah dan definisi yang merujuk pada Coffee Tasters Flavour Wheel, juga referensi perbendaharaan aroma, rasa dari lingkungan sekitar kita. Sekarang mari kita coba untuk mendefinisikan dan mendiskirpsikan “flavor” yang diperoleh setelah mencicip kopi dengan bahasa, kalimat dan istilah kita sendiri. Coffee Tasters Flavour Wheel memiliki kemampuan yang membentuk bahasa umum dan paling dasar sebagai dasar kita menjelaskan kosakata rasa yang terdapat pada kopi. - Warna-warna pada Coffee Tasters Flavour Wheel.
Hubungan kuat antara warna dan “flavor” dalam bentuk roda yang memiliki irisan-irisan yang kemudian terhubung dari dalam keluar. Terma-terma visual yang dapat diidentifikasi oleh mata akan berhubungan kuat dengan indra kita yang lain. Tentu saja, warna-warna yang terdapat dalam Coffee Tasters Flavour Wheel tidak tercipta begitu saja secara acak/random. Contoh sederhananya adalah dari warna-warna buah yang sering kita jumpai, akan menampilkan warna-warna cerah, seperti apel merah yang manis, kuning jeruk yang ada sensasi asam, pear hijau yang berair dan manis. Oleh sebab itulah, warna-warna yang ada di Coffee Tasters Flavour Wheel memudahkan kita untuk mengidentifikasi “flavor” karena indra satu dan lainnya saling terhubung, salah satunya adalah dengan warna, yang rupa visualnya mengingatkan dan menilik perbendaharaan cita rasa yang pernah kita coba sebagai referensi.
Demikian rangkuman cara menggunakan Coffee Tasters Flavour Wheel, yang bisa kita gunakan sebagai senjata ketika mencicip, terutapa cupping kopi. Menyambung dari artikel menilai kualitas kopi, penilaian dan keputusan kita dalam menentukan suka atau tidak kopi memiliki dasar yang kuat serta akurat. Selamat ngulik-ngopi!