Istilah-istilah pada kopi part 2. Berikut ngulikenak akan membagikan istilah apa saja yang ada pada kopi, lanjutan dari part 1.
Blending
Merujuk pada “pencampuran” kopi untuk tujuan tertentu. Ingat bukan, bahwa tempat dimana kopi ditanam akan membuahkan hasil yang berbeda? Ketika kita menilik perjalanan biji kopi, tentu kita juga bisa melihat persebarannya di seluruh penjuru dunia. Biji kopi yang dihasilkan setiap daerah, bahkan negara, akan memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Ciri khas inilah yang kemudian dipadu padankan dalam kopi blend. Misal kita menjumpai kopi Robusta dengan body yang tebal, bitter yang tinggi, tapi memiliki aroma yang lemah, cenderung kurang memiliki cita rasa yang kurang beragam. Mencampurkan kopi Arabika dengan aroma kuat, cita rasa yang segar, high-sweetness, low-body, dengan kopi Robusta yang tadi disebutkan, akan menghasilkan kopi yang harapannya memiliki semua keunggulan dan mengurangi rasa yang tidak diinginkan. Blending kopi lazimnya demikian, rasio pencampuran atau profil roasting kopi akan kita bahas di lain artikel. Tidak ada aturan baku yang mengikat blending kopi.
Bloom
Pelepasan gas CO2 pada saat bubuk kopi kontak dengan air. Pada beberapa metode seduh, misal pour over V60 yang memiliki langkah spesifik mengenai bloom, dan biasa disebut blooming. Bloom ditandai dengan munculnya busa atau buih ketika bubuk kopi kontak dengan air. Contoh bloom pada seduhan V60 yang memiliki takaran tuang dan waktu yang spesifik berdasarkan rasio kopi:air, jenis kopi, sampai cita rasa yang diinginkan. Proses bloom sendiri menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan potensi cita rasa pada kopi.
Blossom
Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang berbunga, dan mengalami penyerbukan sendiri, yang kemudian bunganya akan menjadi buah kopi. Blossom merujuk pada bunga tanaman yang kemudian akan menjadi buah setelah penyerbukan, inilah yang terjadi pada kopi. Bunga putih dengan aroma harum yang khas, kemudian 9 bulan setelahnya buah kopi siap dipanen. Coffee Blossom merupakan salah satu flavor yang dapat ditemukan dan didefinisikan dalam seduhan kopi. Merujuk pada Le Nez du Café, kotak yang berisi berbagai macam aroma kopi, coffee blossom salah satunya.
Body
Body memiliki definisi yang cukup kompleks. Salah satu cita rasa yang sering disebutkan, namun sukar dideskripsikan, terutama bagi pencicip kopi yang belum cukup terbiasa. Contoh paling mudah untuk mengukur dan mengetahui seberapa tebal body seduhan kopi adalah membandingkan 2 hal yang sangat-sangat berbeda. Air putih, dengan susu UHT/susu segar, air putih dengan standar yang tidak berbau, tidak berasa, tidak beraroma, coba bandingkan dengan susu UHT/susu segar. Air putih bisa didefinisikan memiliki body yang tipis, ringan, dan ‘mudah’ ditelan, berbeda dengan susu UHT/susu segar yang memuat aroma dan rasa, dan dapat didefinisikan memiliki body tebal dan rasa yang kuat. Sensasi mendefinisikan body, akan mirip dengan mendefinisikan mouthfeel. Air putih yang ringan, sedangkan susu UHT/susu segar yang cenderung berat dan ‘penuh’ di mulut.
Bourbon
Varietas kopi pertama yang ditanam di pulau Réunion, yang sebelumnya bernama Île Bourbon. Bourbon sendiri merupakan salah satu varietas yang menghasilkan kopi specialty. Melewati serangkaian mutasi, yang menghasilkan kopi dengan berbagai warna kuning, merah, orange.
Brew Ratio
Brew ratio, merujuk pada perbandingan antara kopi dengan air pada seduhan kopi. Brew ratio bisa diterapkan pada seduhan kopi apa saja. Misal kita akan menyeduh kopi menggunakan V60 dripper, menggunakan 15g bubuk kopi, dengan penggunaan air 225 ml. Berarti rasio seduh kopi dengan air yang digunakan adalah 1:15. 1g kopi untuk setiap 15 ml air.
Caffeine
Caffeine atau kafein, merujuk pada tanaman kopi sendiri, fungsi dari caffeine/kafein pada tanaman kopi mirip seperti insektisida, bentuk proteksi alami dari tanaman kopi tersebut. Secara umum, kopi Arabika mengandung caffeine/kafein lebih rendah dari kopi Robusta. Juga kopi dengan altitude yang lebih tinggi, juga relatif memiliki kandungan caffeine/kafein yang lebih rendah. Memperjelas kandungan kafein pada secangkir kopi, hasil ekstraksi kopi yang “sedikit” seperti espresso belum tentu mengandung caffeine/kafein lebih rendah ketimbang secangkir kopi yang dilarutkan dengan lebih banyak air. Perbandingan antara kopi:air, juga seberapa banyak bubuk kopi yang digunakan, jangan disalah artikan semakin sedikit, caffeine/kafein juga semakin sedikit, hal ini keliru.
Cascara
Cascara merujuk pada cherry buah kopi yang sudah dipisahkan dari biji kopi. Biji kopi yang sudah dikupas dan dipisahkan dari kulit yang mengering/cascara, kemudian didistribusikan atau disimpan. Cascara sendiri juga dapat diolah menjadi seduhan yang mirip dengan teh.
Channelling
Channelling atau penyaluran, merujuk pada suatu proses pada espresso. Channeling, merupakan suatu kejadian dimana air yang mengalir melewati bubuk kopi secara tidak merata. Ketika ekstraksi yang menggunakan air dan tekanan, sedangkan air tersebut tidak tersebar secara menyeluruh ke bubuk kopi yang ada dalam portafilter, mengakibatkan hasil ekstraksi yang tidak maksimal. Karena disatu sisi, bubuk kopi terlalu lama kontak dengan air, sedangkan tidak di sisi satunya.
Clean
Merujuk pada tasting note yaitu clean-coffee. Artinya mirip ketika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yang artinya bersih. Cita rasa kopi yang clean atau bersih, apakah ada rasa kopi yang dirty atau kotor? Contohnya pada saat mencicipi seduhan kopi, dan menemukan ada rasa “terbakar”, gosong, rasanya seperti serutan kayu, merupakan cita rasa yang kurang menyenangkan dan seringkali meninggalkan rasa atau aftertaste yang tidak menyenangkan di mulut.