October 7, 2024

Menyeduh Kopi

Kita tahu bersama, kompleksnya variabel kopi bahkan sebelum disajikan. Meliputi tanah tempat dia ditanam, pupuk yang gunakan, ketinggian dia ditanam, proses pengolahan dari buah sampai menjadi biji (green bean), level roasting. Hingga sampai persiapan menyeduh kopi, yaitu air dan inisial suhu yang digunakan. Budaya menyeduh kopi yang ada di seluruh muka bumi ini sangatlah beragam, serta memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Termasuk preferensi personal mengenai cita rasa yang spesifik, seberapa strong seduhan, rasa pahit, sweet, fruity, floral. Belum lagi menambahkan susu dengan begitu saja atau flat, bahkan dibuat berbuih atau frothed. Salah satu yang paling umum adalah menambahkan gula sebagai pemanis, atau ingin rasa ‘pedas’ yang menghangatkan seperti turkish coffee yang menggunakan cardamom atau kayu manis.

Satu hal yang menarik ketika mengulik adalah menemukan takaran yang pas, untuk memudahkan proses inilah kita memerlukan timbangan. Menakar dengan presisi, akan sangat membantu kita untuk terus menjaga konsistensi dari tiap seduhan. Tentu saja semakin tinggi akurasi timbangan yang digunakan, akan mempengaruhi kualitas konsistensi menyeduh kopi. Jangan khawatir, timbangan dapur yang beredar di pasaran saat ini, sudah cukup untuk mengakomodasi, terutama bagi yang gemar menyeduh kopi di rumah.

Kopi Tubruk

Metode seduh yang paling sering dijumpai, paling mudah, bahkan menjadi salah satu metode untuk mengevaluasi cita rasa kopi yaitu cupping. Metode seduh yang paling sederhana dan populer ini, cukup dengan biji kopi sangrai yang sudah digiling (tingkat kehalusan sesuai selera, lebih jelasnya bisa intip mengenai coffee grind size), kemudian tuangkan air panas dengan inisial suhu antara 90-93º C. Diamkan selama kurang lebih 3-5 menit, break atau sibak ampas kopi yang masih mengambang, aroma segar dari kopi yang diseduh akan langsung menendang! Bahkan di beberapa daerah dengan sumber daya alam kopi melimpah, suguhan yang disajikan bila bertamu adalah kopi panas.

Kopi Klotok

Seduhan kopi ber-ampas selanjutnya adalah kopi klotok. Metode seduh yang dilakukan langsung di atas pemanas ini memiliki cita rasa kuat, intens, dan body tebal. Proses ekstraksi yang berlangsung kurang lebih 5 menit dengan air mendidih. Kopi klotok sangat cocok bila ditambahkan pemanis tambahan, untuk mengimbangi rasa pahit dari kopi yang biasanya menggunakan dark roast profile.
 
 
 

Turkish Coffee

Serupa tapi tidak sama, metode seduh tradisional yang namanya diambil dari seduhan ini berasal. Cita rasa yang dihasilkan kurang lebih mirip dengan kopi klotok, yang menjadi ciri khasnya adalah penambahan rempah-rempah dalam proses seduhnya. Satu kesamaan antara Turkish Coffee dengan kopi klotok adalah tingkal gilingannya. Usahakan untuk menggiling sehalus mungkin, sesuai kemampuan grinder yang dimiliki. Sampai ada grinder khusus untuk mengakomodasi tingkat kehalusan yang dibutuhkan untuk membuat Turkish Coffee.

Kita membutuhkan alat khusus  Ibrik (Turkish cofee pot), biji kopi sangrai yang sudah digiling halus, rempah-rempah, pemanis, air,  dan semua takarannya menyesuaikan selera. Satu lagi yang menjadi ciri khas dari Turkish Coffee adalah cara menyeduhnya.
Setelah semua bahan dimasukkan, panaskan Ibrik, dan seduhan mulai berbusa/foaming sampai ke batas atas, angkat Ibrik dari pemanas. Lakukan cara itu berulang kali sampai menemukan cita rasa yang pas sesuai selera. Biasanya Turkish Coffee memang menghasilkan seduhan yang kuat dan intens, karena proses ekstraksi yang dilakukan sedemikian intensnya, menghasilkan seduhan kopi berampas dengan cita rasa kuat, intens, tebal, dan hangat dari rempah-rempah.

Pour-over

Metode seduh manual yang biasa menggunakan penyaring kertas, dengan wadah penyaring berbentuk kerucut/corong dengan lubang ditengah bawahnya, yang akan dilewati air hasil seduhan. Salah satu metode seduh manual yang cukup populer karena selain mudah, juga memberikan tantangan tersendiri ketika menuangkan air/pouring. Banyak sekali resep-resep beredar, sebagian besar resep menitikberatkan pada timing menuangnya. Iya, timing menuang yang berbeda, bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda juga, padahal menggunakan alat, bahan, serta takaran yang sama persis. Salah satu resep yang penulis juga gunakan sampai sekarang adalah milik Mr. Tetsu Kasuya yang terkenal dengan metode 4:6.

“For all drip/filter coffee methods, use 60 to 65 grams of coffee for every liter [kilogram] of water—scale as required. If your cup is too weak, grassy, or sour, use a finer grind. If your cup is too strong or bitter, user a coarser grind.” MATTHEW PERGER WORLD CHAMPION BARISTA, ST ALI AND SENSORY LAB, AUSTRALIA
Metode seduh satu ini begitu asik untuk diulik, karena banyak sekali variabel yang bisa kita telusur. Jujur saja, saya semakin gandrung dengan metode seduh manual kopi adalah karena metode satu ini. Maksud dari timing tuang adalah ketika paper filter yang sudah dibilas, dan sudah masuk ke dalam cangkir seduh V60, biji kopi digiling dengan tingkat kehalusan menengah-kasar. Nah, mulai dari sini, inisial suhu tuang pertama untuk proses blooming bisa sangat beragam, kemudian pada tuangan kedua dan seterusnya. Kenapa harus ribet dan sulit sekali sih? Demi memunculkan karakter kopi yang optimal dan konsisten, menuang bisa menjadi titik krusial dalam metode seduh ini.

Macchinetta Espresso/Moka Pot Espresso

Metode seduh manual yang sebelumnya pernah kami bahas adalah membuat espresso sendiri di rumah menggunakan Moka Pot. Ingin seduhan espresso, tapi malas keluar rumah? Tapi kebutuhan kafein harianmu meronta-ronta? Moka Pot akan menjadi solusi paling epik bagimu penyeduh rumahan. Pembuatan espresso menggunakan moka pot relatif mudah, cepat, sekaligus murah. Kita hanya memerlukan alat Moka Pot, air mendidih, kopi yang digiling halus, pemanas.
Tuangkan air mendidih ke dalam tandon Moka Pot yang berada di bagian bawah filter basket yang berisi bubuk kopi, kemudian tutup kembali, panaskan, tunggu beberapa saat, dan espresso pun siap! Entah ini menjadi soal atau tidak, tapi bagi saya pengguna Moka Pot murah meriah sering kali mengalami hasil seduhan/ekstraksi yang masih ber-ampas. Caranya cukup mudah untuk menanggulanginya, dengan menambahkan kertas saring milik aeropress, dan espresso pun kian sempurna!

Dengan cara ini, akan sangat membantu dalam proses ekstraksi espresso, selain crema yang dihasilkan lebih ‘cantik’, juga menambah cita rasa khas espresso, yang bisa kita dapatkan dari alat seduh rumahan ini.

 Aeropres

Seperti namanya, metode seduh kopi manual satu ini akan melakukan ekstraksi dengan memanfaatkan ruang kosong yang berisi udara, yang kemudian ditekan oleh plunger. Penggunaanya juga relatif mudah, cylinder yang diisi dengan biji kopi yang sudah digiling, kemudian air panas, kemudian diaduk merata, masukkan plunger yang pada bagian bawahnya menempel karet elastis guna ‘menjebak’ udara di dalam cylinder, dan dengan bantuan gravitasi tekan plunger perlahan sampai tetesan ekstraksi selesai.
Soal variabel yang digunakan juga relatif banyak, sama halnya dengan pour-over V60, mulai dari level sangrainya, tingkat kehalusan gilingan, sampai suhu air. Sama sama memanfaatkan gravitasi ketika menyeduh. Titik krusial terakhir aeropress adalah ‘seberapa kuat tekanan yang diberikan’. Oleh sebab itu, semakin banyak variabel yang ada, justru memperluas area percobaan yang bisa dijelajahi sampai menemukan resep yang menghasilkan cita rasa sesuai selera.

Vietnam Coffee Drip

Selanjutnya adalah metode seduh manual dari tetangga ASEAN Vietnam dengan metode seduhnya Vietnam Coffee Drip. Metode seduh yang menambahkan pemanis berupa krimer kental manis ini begitu khas dan tiada duanya. Sensasi kopi kuat, intens, body tebal diimbangi dengan rasa manis nan creamy dari krimer kental manis.
Salah satu alternatif bagi yang ‘takut’ dengan kopi pahit. Sering sekali saya menjumpai orang yang sebelumnya tidak doyan kopi sama sekali karena pahit, atau memiliki alergi dengan susu yang menjadi bahan tambahan kopi susu ‘kekinian’. Beliau-beliau ini bisa ‘menerima’ cita rasa khas kopi yang dikawinkan dengan epik bersama krimer kental manis. Menurut saya, Vietnam Coffee Drip menjadi salah satu metode seduh kopi manual yang ramah bagi calon-calon penikmat kopi.

Demikian metode seduh kopi manual yang wajib diketahui, bahkan wajib dicoba. Kopi bukanlah sajian otoriter, jadi mari kita menyeduh dan menikmati seduhan kita bersama-sama dengan suka cita. Salam ngulik-ngopi!

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *