Sudah cukup panjang perdebatan cara makan bubur ayam di negeri ini. Pertempuran antar dua sekte besar itu sudah lama mendominasi dunia perkulineran lokal dan masih menjadi topik yang tak lekang oleh zaman untuk dibicarakan. Tapi siapa yang sangka. Di tengah pertempuran antara sekte diaduk dan non-diaduk, ternyata ada sekte-sekte sekuler lain yang lahir dan dianut oleh sebagian masyarakat pecinta bubur ayam di negeri ini. Apa saja sekte-sekte sekuler itu? Mari kita tengok ke bawah.
Kita mulai dengan munculnya inovasi dalam cara memasak atau memproses bubur ayam ini. Ada tiga sekte sekuler yang cukup populer di ranah ini.
Sekte Bubur Bakar
Meski namanya bubur bakar, tapi bubur ini tidak lantas dibakar langsung diatas arang. Penganut sekte ini umumnya menuangkan bubur ke dalam claypot yang nantinya dipanaskan di atas pembakaran. Menciptakan lapisan kerak bubur pada bagian bawah mangkuk. Lapisan ini dapat memunculkan sensasi cita rasa yang unik dengan kedalaman tekstur yang berbeda dari bubur ayam biasanya. Sekte ini rupanya cukup populer di kalangan masyarakat.
Sekte Bubur Goreng
Kali ini cara memasaknya dilakukan di atas wajan. Lebih tepatnya dengan menumis bubur ayam di atas wajan kita. Menghasilkan bubur ayam yang lebih aromatic dengan rasa yang lebih intens. Aliran ini jujur cukup menarik untuk dikulik, terlebih proses memasaknya mudah dan bisa dilakukan di rumah.
Walaupun, memang nampaknya ada sebagian penganutnya yang cukup ekstrim.
Sekte Bubur Sop
Bakar sudah. Goreng sudah. Kurang lengkap bila kita tidak menyebut salah satu format masakan yang satu ini. Berkuah. Jika kalian pikir bubur ayam sudah cukup berkuah, maka kalian belum melihat aliran yang satu ini. Aliran satu ini meyakini bahwa bubur akan lebih nikmat dengan menambahkan kuah sop ditambah dengan topping-topping yang lain. Menciptakan pengalaman menikmati bubur yang hangat dan nyaman.
Di samping cara memasak, beberapa penganut juga menciptakan aliran lain dengan mengakulturasi aliran lain ke dalam sekte mereka. Seperti tiga sekte berikut.
Sekte Bubur Sandwich
Sekte dapat dilihat sebagai bentuk akulturasi bubur ayam dengan kuliner barat. Cukup dengan mengisi roti tawar dengan bubur ayam, bubur ayam sandwich siap disantap. Soal rasa dan tekstur, mungkin ada dari pembaca disini yang tertarik untuk mencoba?
Sekte Bubur Topping Nasi
Sejatinya mungkin sekte ini adalah salah satu sekte yang kental dengan kebudayaan lokal. Bagaimana tidak? Mencampurkan nasi ke atas bubur? Sebagai warga Indonesia saya bangga. Sekte ini berhasil mempertahankan asian value dalam menikmati santapan bubur ayam.
Sekte Bubur Mie
Sejujurnya saya pernah mengikuti aliran sekte ini. Percampuran antara kuah mie instan dan bubur secara mengejutkan cukup bekerja dengan baik dan cukup sopan untuk dirasakan di lidah. Perpaduan antara mie dan bubur dapat memberikan tekstur yang mendalam. Hanya saja mungkin tidak semua orang cocok dengan tekstur yang didapat. Tapi kembali lagi, setiap orang bebas memilih.
Untuk tiga sekte berikutnya mereka percaya, bahwa kebebasan dalam menikmati bubur ayam tidak melulu soal cara memasak atau isinya, melainkan cara memakannya itu sendiri.
Sekte Pemakai Tangan
Sekte kali ini, ya sedikit berbeda. Tapi tetap membawa kebudayaan lokal. Tetap perlu diapresiasi. Hanya saja untuk kalian yg ingin mencoba aliran ini pastikan sudah mencuci tangan kalian terlebih dulu. Dan, cukup kuat untuk melakukannya.
Sekte Pemakai Sumpit
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa sekte ini menganut aliran yang tidak mudah. Perlu skill memegang sumpit yang mumpuni serta kesabaran yang tinggi untuk bisa menemukan kenikmatan dalam menyantap semangkuk bubur dari sekte ini.
Sekte Peminum Bubur
Bisa dibilang sejauh ini sekte ini cukup mengejutkan. Mengejar konsep praktis dalam menikmati, penganut sekte tidak ingin basa-basi dalam menyantap bubur. Sepertinya mereka tidak suka berbasa-basi dalam menikmati bubur ayam. Langsung saja to the point. Praktis, cepat, dan jujur apa adanya.
Tapi rupanya, tidak semua penganut aliran sekte ini mempunyai pandangan yang sama. Ada beberapa penganut yang memiliki pandangan yang berbeda. Konsep santai, kreativitas dan estetika. Menawarkan cara menikmati bubur ayam yang lebih demure.
Penutup
Masih banyak sebenarnya sekte-sekte lain yang belum sempat saya investigasi. Namun, dengan melihat hasil penelusuran sekte-sekte bubur di atas, memang harus diakui, bahwa sejatinya bangsa ini adalah bangsa yang kreatif. Namun kreativitas tanpa pengawasan bisa membawa kita ke dalam jurang yang menyesatkan. Maka ada baiknya untuk berhati-hati dalam mengulik. Saya pribadi cukup berbangga diri. Karena setidaknya, saya percaya aliran yang saya anut saat ini masih dalam tahap yang wajar. Yaitu sekte bubur ayam mozzarella.
Bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian setuju dengan lahirnya sekte-sekte sekuler ini? Atau justru beranggapan bahwa sekte-sekte ini sudah terlalu sesat? Atau justru, anda adalah penganut salah satu sekte sekuler itu. Silahkan berkomentar di bawah.
Leave a Reply