Category: Jam 3 Pagi
Waktu dan tempat kami persilahkan.
-
Obrolan Tersisa Setelah Gelas Kopi Kosong
baca selengkapnya: Obrolan Tersisa Setelah Gelas Kopi KosongAda sesuatu yang ganjil tapi juga akrab tentang gelas kopi kosong. Ia seperti tanda akhir dari sesuatu yang tidak pernah ingin kita akui sudah selesai. Ketika kopi telah habis, apa yang sebenarnya tersisa? Adakah yang lebih berharga dari obrolan yang mengisi jeda antara seruputan terakhir dan detik di mana kita benar-benar bangkit untuk pergi? Seperti… …
-
Ritual Hujan dan Perasaan yang Ikut Basah
baca selengkapnya: Ritual Hujan dan Perasaan yang Ikut BasahHujan datang seperti tamu yang tak diundang, tapi selalu ditunggu. Ia mengetuk atap, jendela, dan hati kita dengan irama yang tak pernah bosan mengulang. Ada sesuatu tentang hujan yang membuat kita berhenti. Bukan hanya berhenti berjalan di luar, tapi berhenti dalam arti yang lebih dalam: berhenti melawan waktu, dan nikmatilah setiap detiknya yang ditemani aroma… …
-
Kata-kata Dan Kenirmaknaan
baca selengkapnya: Kata-kata Dan KenirmaknaanSudah lelah rasanya aku berkata-kata. Untuk apa? Kata-kata sudah tak lagi mampu menjalankan tugasnya dengan baik: menyampaikan arti dan makna untuk setiap pemikiran dan perasaan. Seharusnya itu adalah fungsi dasarnya, bukan? Tapi lihat sekarang. Sudah lupa kapan terakhir kali aku merasakan kata-kata ku menjalankan tugasnya dengan baik. Apa ada yang salah dengan kata-kata ku? Atau… …
-
Rekayasa Tatanan
baca selengkapnya: Rekayasa TatananMengulik dan menikmati proses, sampai tenggelam dan lupa bahwa nada yang kupetik lama kelamaan bergeser menjadi serangkaian minor. Harga telur naik setara tiga liter Pertalite, tetangga bergunjing soal hari ini, dan deru motor di jalanan. Kebisingan itu, entah bagaimana, seperti cerminan dari kekacauan yang menghuni diriku sendiri. Simfoni sumbang ini terus berputar, membawa perpaduan mimpi… …
-
Kepada Pak Sapardi, Mengenai Cara Mencintai
baca selengkapnya: Kepada Pak Sapardi, Mengenai Cara MencintaiSungguh, yang bapak ajarkan itu, bukan perkara sederhana. Bapak bilang mencintai itu tak perlu berlebihan, tak perlu gegap gempita. Bapak bilang cinta adalah kayu yang rela menjadi abu, awan yang rela hilang demi menjadikan hujan. Tapi, tentunya bapak juga tahu. Untuk menjadi kayu yang rela terbakar, butuh keberanian yang tak main-main. Untuk menjadi awan yang… …
-
Di Bawah Naungan Filosofi Kopi yang Menghangatkan
baca selengkapnya: Di Bawah Naungan Filosofi Kopi yang MenghangatkanAda sesuatu yang istimewa tentang kopi. Bukan sekadar aromanya yang menguar atau rasanya yang membekas di lidah. Lebih dari itu, kopi punya cara untuk merasuk ke dalam keberadaan kita, seolah mengerti apa yang kita butuhkan dalam setiap tegukan. Kita sama-sama tahu bahwa kopi memiliki cita rasa dasar yang pahit. Meski begitu, mengapa masih banyak orang… …