Honkai Star Rail 3.0 baru saja rilis, tapi teori konspirasi tentang dunia baru ini langsung ramai bermunculan di internet. Salah satu teori yang paling menarik adalah Amphoreus, planet yang sekarang ini kita jelajahi, itu sudah lama hancur. Dan yang sekarang kita lihat, hanyalah memori semata. Sebentar, kok bisa? Sejauh yang kita tahu, Amphoreus adalah planet misterius yang bahkan Akivili, Sang Aeon Penjelajah, tak pernah temukan. Namun, berkat bantuan Black Swan, seorang Memokeeper, kita akhirnya dapat menemukan Amphoreus melalui pantulan cahaya cermin dari Garden of Recollection. Hmm, terdengar cukup aneh, bukan? Mengapa Amphoreus hanya bisa dilihat dengan bantuan Garden of Recollection yang erat sekali kaitannya dengan memori? Dari sinilah teori ini pun bermula. Dan kita akan sama-sama mencoba mengulik lebih dalam, apa benar Amphoreus yang asli sudah lama hancur? Dan apa benar Amphoreus yang kita lihat sekarang, hanyalah sebuah memori belaka?
Amphoreus, Planet Yang Dinaungi Oleh Tiga Aeon
Tidak seperti planet lain yang pada umumnya hanya dinaungi oleh satu Aeon, Amphoreus dinaungi oleh tiga Aeon sekaligus. Ya! Tiga Aeon! Aeon yang pertama adalah Aeon dari Remembrance atau Fuli. Yang kedua adalah Erudition atau Nous. Sedangkan untuk Aeon ketiga masih menjadi misteri sampai saat ini. Tapi mari kita coba ulik lebih dulu apa saja yang bisa kita kaitkan dengan dua Aeon ini.
Fuli, Sang Aeon of Remembrance
Kita tahu Remembrance adalah path yang erat kaitannya dengan ingatan atau memori. Salah satu faksi yang menganut filosofi ini adalah Garden of Recollection. Mereka mengemban misi untuk mengumpulkan dan menyimpan memori-memori penting yang ada di alam semesta ini agar bisa terus diingat dan diamati. Kita sudah bahas di awal mengenai keterkaitan antara Amphoreus dengan Aeon ini, juga dengan Garden of Recollection. Dikatakan bahwa Amphoreus hanya bisa dilihat melalui cahaya cermin dari Garden Recollection. Tentu menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa planet ini hanya bisa dilihat dengan cara itu. Melihat keterkaitannya, masuk akal bila teori Amphoreus yang sekarang hanyalah sebuah memori yang muncul ke permukaan. Hal ini akan menjelaskan mengapa Akivili, Sang Aeon dari Trailblaze, tidak pernah menginjakan kakinya sekalipun disini. Bukan karena Akivili tidak ingin atau tidak menemukan, tapi karena ia memang tidak bisa. Karena secara fisik keberadaan planet ini memang sudah tidak ada. Amphoreus yang sebenarnya sudah lama hancur. Dan yang tersisa saat ini hanyalah bayangan memori dari masa lalu yang terpantul dari cahaya cermin.
Nous, Sang Aeon of Erudition
Lalu bagaimana dengan Erudition? Erudition adalah sebuah path yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Mereka yang menganut filosofi ini, seperti faksi Genius Society, sangat tertarik untuk mempelajari bagaimana hukum alam bekerja serta mencari kebenaran sejati dibalik ilmu pengetahuan. Madam Herta adalah salah satu karakter Erudition yang sudah diperkenalkan sejak awal cerita dari game ini. Dan sejak awal kita sudah diperkenalkan bagaimana ia bersama beberapa anggota Genius Society lainnya menciptakan sebuah alat untuk membantunya mempelajari apa yang terjadi di semesta ini. Tebak apa nama alatnya? Yap, Simulated Universe. Sebuah simulasi alam semesta beserta Aeon di dalamnya. Disinilah benang merah antara Amphoreus dan Erudition mulai terlihat. Black Swan menyebutkan bahwa istilah lain untuk Amphoreus adalah Eternal Land. Kita juga diperlihatkan bentuk dari planet ini sedikit berbeda dari yang kita bayangkan. Ia memiliki pola infinity dengan gradasi warna pelangi pada bentuknya. Cukup aneh bukan? Mengapa Amphoreus disebut sebagai Eternal Land bahkan oleh Memokeeper? Dan mengapa planet ini berbentuk simbol infinity? Ini membawa kita ke teori berikutnya sekaligus menjelaskan peran Erudition di dunia ini. Amphoreus yang kita lihat saat ini, bukan hanya sekedar pantulan memori dari cermin, melainkan sebuah simulasi yang sudah berjalan terus menerus. Tunggu, simulasi? Apa bedanya dengan memori? Jika ini adalah simulasi, maka tidak tertutup kemungkinan setiap kejadian yang terjadi di planet ini memiliki ending yang berbeda dari sejarah yang sebenarnya setiap kali disimulasikan ulang. Mengapa ini bisa terjadi? Apakah ini eksperimen Nous untuk memahami kebenaran dari kehancuran Amphoreus? Apakah ada yang janggal di balik misteri kehancurannya hingga menarik perhatian Nous dan juga Fuli sekaligus? Mungkinkah ini ada kaitannya dengan Aeon ketiga? Atau mungkin Amphoreus menyimpan rahasia yang jauh lebih besar dibalik kehancurannya sendiri?
Deskripsi Video yang Mengganggu dan Bikin Penasaran
Hal lain yang bisa kita ulik untuk membuktikan kebenaran teori ini adalah dari detil-detil kecil yang disisipkan. Bukan Hoyoverse namanya bila mereka tidak bermain dengan detil-detil kecil. Kali ini, salah satu detil kecil yang cukup mengganggu dan bikin penasaran ada di deskripsi video trailernya sendiri. Ya, ada sesuatu yang cukup janggal di deskripsi video trailer Amphoreus yang bertajuk Golden Epic Trailer : “Amphoreus’ Saga of Heroes”.
Bila diterjemahkan, deskripsi di trailer tersebut berbunyi :
Amphoreus! Aku tidak memanggil namamu tiba-tiba atau tanpa sebab.
Aku datang ke sini untuk menceritakan sejarah —
Gelombang hitam akhir zaman menerjang daratan, para dewa menjadi gila, dan manusia saling mengarahkan senjata mereka.
Namun, masih ada pahlawan yang mengejar api, memimpin jalan dalam usaha penciptaan yang agung.
Di dunia ini, mereka meleburkan cairan emas yang membara ke dalam tubuh mereka.
Akankah takdir mengingat nama mereka di masa mendatang?
Aglaea, Tribbie, Anaxa, Hyacine, Mydei, Cipher, Castorice, Phainon, Hysilens, █████████, █████, Cerydra ….
Kenangan yang tertidur di senja hari, tolong jangan lupakan nama Amphoreus.
Kalimat “Aku datang ke sini untuk menceritakan sejarah” serta “tolong jangan lupakan nama Amphoreus” mengisyaratkan seolah Amphoreus memang sudah lama hancur dan yang sedang diceritakan sekarang, adalah sebuah kejadian dari masa silam. Ini semakin menguatkan teori bahwa Amphoreus yang kita lihat saat ini adalah memori atau simulasi. Di samping itu, ada satu hal lain yang cukup menarik perhatian. Diantara tokoh-tokoh pahlawan yang disebut, ada dua nama yang dihitamkan atau dihilangkan. Bisa jadi itu karena kita memang belum akan diperkenalkan dengan karakter-karakter ini di patch mendatang. Tapi bagaimana jika kejadiannya bukan sesederhana itu? Ingat, Hoyoverse suka sekali bermain dengan detil-detil kecil. Bagaimana jika nama-nama itu adalah nama-nama yang sengaja dihilangkan atau mulai dilupakan oleh sejarah? Bagaimana jika ada sosok lain yang ikut campur dalam reka adegan sejarah ini? Sosok yang cukup kuat untuk menghapus nama-nama itu dari ingatan yang dinaungi Fuli sekalipun. Ya, bagaimana jika sosok itu tidak lain dan tidak bukan adalah Aeon ketiga yang menaungi Amphoreus itu sendiri. Jika teori ini benar, tentu ini akan menjadi petunjuk kecil mengenai siapa Aeon ketiga dibalik cerita sejarah Amphoreus. Dan saat ini, Aeon ini tengah bermain-main dengan sejarah Amphoreus. Hmmm, menurut kalian, adakah Aeon yang kira-kira cocok untuk memenuhi peran ini?
Jadi, Apakah Amphoreus Benar-Benar Sudah Hancur?
Dari hasil penelusuran tadi, memang teori mengenai Amphoreus telah lama hancur dan yang sekarang adalah sebuah simulasi dari memori kejadian yang lampau menjadi terasa pas sekali. Dan tentu itu akan menjadi sebuah alur cerita yang menarik dan pas mengingat disinilah kita diperkenalkan dengan path baru yaitu Remembrance. Tapi kembali lagi teori tetaplah teori. Masih banyak lubang yang masih harus diisi seperti mengapa Black Swan menyarankan kita untuk mengunjungi Amphoreus, dengan alasan bahwa itu akan menyelesaikan permasalahan bahan bakar Astral Express.
Tapi yang jelas, Amphoreus bisa jadi lebih dari sekadar planet yang hilang. Ia bisa jadi cerminan dari bagaimana kita memahami sejarah. Sebuah kisah yang terus ditulis berulang-ulang, diingat dengan berbagai cara, hingga dipertanyakan kebenarannya. Pada akhirnya, entah itu memori, simulasi, atau kenyataan, perjalanan untuk menemukan jawabannya sendiri adalah bagian dari petualangan yang membuat kita terus melangkah. Jadi bagi para Trailblazer yang sudah membaca ini, selamat datang sekali lagi di perjalanan. Teruslah mengulik, teruslah mengembara!
Leave a Reply