Apakah Pembatuan ala Dr. Stone Bisa Terjadi di Dunia Nyata?

dr stone

Kalau kamu pernah nonton anime Dr. Stone, pasti nggak asing lagi sama konsep “petrifikasi” atau pembatuan instan yang mengubah manusia jadi batu tapi tetap hidup. Setelah ribuan tahun, mereka bisa “disembuhkan” dan kembali hidup seolah-olah nggak ada yang terjadi. Pertanyaannya, apakah fenomena ini mungkin terjadi di dunia nyata? Yuk, kita bahas bareng-bareng!


Apa yang Terjadi Saat Manusia Jadi Batu?

Dalam dunia nyata, pembatuan biasanya terjadi melalui proses fosilisasi. Ini adalah proses panjang di mana jaringan organik digantikan oleh mineral, dan itu butuh waktu jutaan tahun. Jadi, kalau kamu berharap bisa langsung jadi batu dalam hitungan detik kayak di anime, sayangnya itu cuma bisa terjadi di layar kaca.

Selain itu, fosilisasi merusak banyak struktur biologis. DNA dan organ halus bakal hancur karena mineral masuk ke jaringan tubuh. Jadi kalau kamu kebayang bisa bangun lagi setelah ribuan tahun kayak Senku, realitanya bakal lebih mirip jadi fosil museum daripada manusia hidup.


Bagaimana dengan Teknologi Pengawetan Modern?

Satu-satunya metode yang agak mendekati konsep ini adalah cryopreservation—teknik membekukan tubuh pada suhu super rendah supaya bisa diawetkan. Tapi proses ini nggak instan dan butuh persiapan rumit. Bahkan saat tubuh dibekukan, ada risiko kerusakan sel akibat kristal es yang terbentuk di dalam jaringan. Itu sebabnya cryopreservation masih jadi eksperimen ekstrem yang belum terbukti bisa “menghidupkan” manusia lagi.


Kalau Ada Sinar Pembatuan, Apa yang Akan Terjadi?

Oke, mari kita bayangkan sebentar: Kalau ada alat yang bisa langsung mengubah manusia jadi batu seperti di Dr. Stone, apa yang akan terjadi? Dalam teori, kalau ada gelombang energi yang bisa mengubah struktur molekul jadi kristal, tubuh manusia mungkin bisa langsung mengeras. Tapi masalahnya:

  1. Pecah Berkeping-keping: Tulang dan jaringan lunak punya komposisi berbeda. Kalau prosesnya nggak seragam, tubuh bakal retak dan pecah.
  2. Kerusakan Total: Tanpa suplai darah dan oksigen, sel-sel bakal mati dalam hitungan menit. Bahkan kalau “dihidupkan” lagi, tubuh udah rusak parah.
  3. Kehilangan Memori: Otak manusia menyimpan memori lewat koneksi saraf yang kompleks. Kalau itu hancur, bangun lagi dari batu cuma bikin kamu kayak komputer yang di-reset pabrik.

Apa yang Dibutuhkan Supaya Manusia Bisa Dibatuin dan Dihidupkan Lagi?

Untuk mewujudkan skenario kayak di Dr. Stone, kita butuh teknologi yang bisa:

  • Membekukan tubuh tanpa merusak jaringan sel.
  • Melindungi struktur otak dan sinapsis saraf.
  • Menghidupkan kembali fungsi biologis dengan sempurna.

Tapi masalahnya, teknologi ini belum ada. Bahkan ilmu paling mutakhir pun masih jauh dari bisa melakukannya. Jadi, kemungkinan besar fenomena pembatuan instan masih murni fiksi… setidaknya untuk sekarang.


Kesimpulan: Pembatuan Instan? Masih Mimpi, Tapi Siapa Tahu!

Meskipun sains modern belum bisa mewujudkan pembatuan instan, bukan berarti itu mustahil selamanya. Sejarah udah membuktikan kalau banyak penemuan yang dulu dianggap mustahil akhirnya jadi kenyataan (halo, internet dan pendaratan di Bulan!).

Siapa tahu, mungkin ratusan tahun dari sekarang, ada ilmuwan jenius yang menemukan cara buat mengawetkan manusia tanpa merusak tubuh. Tapi sampai saat itu tiba, lebih baik kita fokus jaga kesehatan daripada berharap bisa tidur ribuan tahun sebagai batu, ya kan?

Jadi, untuk sekarang: Jangan takut jadi batu, takutlah sama malas belajar kayak Taiju! 🚀

Tagar terkait :


Popular Posts

2 responses to “Apakah Pembatuan ala Dr. Stone Bisa Terjadi di Dunia Nyata?”

  1. تأثیر سهمیه‌ها در نتایج کنکور سراسری Avatar

    تأثیر سهمیه‌ها در نتایج کنکور سراسری، به منظور ایجاد فرصت‌های برابر آموزشی برای داوطلبان کنکور سراسری، تأثیر سهمیه‌ها در نتایج کنکور سراسری در نظر گرفته شده است.

  2. امریه سازمان جهاددانشگاهی استان کرمانشاه Avatar

    امریه سازمان جهاددانشگاهی استان کرمانشاه، فرصتی است برای فارغ‌التحصیلان دانشگاهی که می‌خواهند دوره خدمت سربازی خود را در یک محیط علمی و پژوهشی سپری کنند.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *