Kalau kamu pernah dengar teori bahwa bersulang itu dulunya buat cek racun—dengan cara menuangkan sebagian minuman ke gelas orang lain biar kalau dia mati, kamu tahu minuman itu beracun—ya, sayangnya, itu cuma mitos. Atau lebih tepatnya, nggak ada bukti sejarah kuat yang mendukung cerita itu.
Sebenernya, kebiasaan bersulang lebih berkaitan sama simbolisme dan ritual sosial ketimbang paranoia soal diracun (meskipun, jujur aja, kalau hidup di Abad Pertengahan sebagai bangsawan, rasa waspada itu cukup masuk akal).
Dari Yunani Kuno sampai Roma
Kalau kita gali sejarahnya, orang-orang Yunani Kuno udah sejak lama pakai ritual minum-minum buat menghormati para dewa, terutama Dionysus, dewa anggur dan pesta pora. Mereka bakal menuangkan sebagian minuman sebagai persembahan, lalu minum sisanya.
Di Roma Kuno, kebiasaan ini berkembang jadi cara buat menghormati kaisar atau dewa tertentu sebelum minum. Jadi, semacam formalitas “ini buat lu, bro,” sebelum benar-benar mulai menikmati minuman.
Abad Pertengahan dan Perkembangan Tradisi
Di Eropa zaman Abad Pertengahan, bersulang makin simbolis. Orang-orang mulai mengangkat gelas mereka buat merayakan kesehatan, kemenangan, atau sekadar alasan buat minum lebih banyak (karena jujur aja, alkohol di zaman itu sering lebih aman diminum daripada air).
Tradisi ini juga berkembang di kalangan bangsawan. Mereka mulai melakukan toast sebagai tanda penghormatan atau perayaan, dan dari sinilah kebiasaan bersulang jadi makin populer sampai sekarang.
Kenapa Harus Beradu Gelas?
Jujur, nggak ada jawaban pasti. Tapi ada beberapa teori menarik:
- Pengalaman minum yang lebih lengkap
Minuman sudah bisa kita lihat, cium aromanya, dan rasakan rasanya. Nah, bunyi “cling” dari gelas yang beradu itu jadi elemen tambahan buat melengkapi pengalaman minum. Semacam ASMR zaman dulu gitu. - Simbol kebersamaan dan kepercayaan
Di beberapa budaya, bersulang itu semacam kode buat menunjukkan kalau kamu menghormati teman minummu. Nggak bersulang? Bisa dianggap nggak sopan. - Mitos soal keberuntungan
Di Jerman, ada kepercayaan kalau kamu nggak menatap mata orang lain saat bersulang, kamu bakal kena sial di ranjang selama tujuh tahun. (Percaya atau nggak, itu urusan masing-masing, ya.)
Jadi, Kesimpulannya?
Bersulang itu lebih ke soal kebersamaan dan simbolisme ketimbang metode deteksi racun. Sekarang, kita melakukannya lebih buat seru-seruan atau sekadar ikut kebiasaan.
Jadi, kalau lagi nongkrong, ada yang ngajak bersulang, jangan terlalu mikirin asal-usulnya—cukup angkat gelas, tabrakin dikit, terus nikmatin minumanmu. Cheers! 🍻

Bekerja untuk Keabadian Orbiz, anaknya Ngulik Enak, Cucunya Kopitasi, dan semua keturunannya kelak.
Leave a Reply