Kata “Dosa” Berasal
Pernah nggak sih kamu penasaran dari mana asal kata “dosa” yang sering kita gunakan sehari-hari? Ternyata, kata ini punya sejarah panjang dan akar linguistik yang menarik!
Dalam bahasa Indonesia, kata ini merujuk pada pelanggaran moral atau kesalahan yang dianggap buruk, terutama dalam konteks agama. Namun, kalau kita telusuri lebih jauh, kata ini sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “दोष” (dóṣa), yang artinya “kesalahan” atau “cacat”.
Hubungan “Dosa” dengan Bahasa Proto-Indo-Eropa
Nggak cuma dari Sanskerta, akar kata “dosa” bahkan bisa ditelusuri hingga bahasa Proto-Indo-Eropa! Kata dasarnya adalah “*dáwšas”, yang berasal dari akar kata “dewH-“, yang berarti “gagal”, “tertinggal”, atau “terbelakang”.
Menariknya, akar kata ini juga mungkin berhubungan dengan beberapa istilah dalam bahasa Yunani, seperti “δέω” (déō) yang berarti “kekurangan” atau “inferior”. Bahkan, kata “deutero-“ dalam istilah “Deutero-Malay” (istilah linguistik untuk cabang bahasa Melayu sekunder) juga bisa jadi masih memiliki kaitan etimologis.
Makna “Dosa” yang Berubah Seiring Waktu
Awalnya, kata “dóṣa” dalam Sanskerta lebih mengacu pada kesalahan atau kekurangan secara umum, tanpa konotasi moral atau religius yang kuat. Namun, dalam perkembangan bahasa dan budaya, maknanya berkembang dan menjadi lebih terkait dengan aspek moral dan spiritual, seperti yang kita pahami sekarang.
Kesimpulan
Kata “dosa” yang kita gunakan sehari-hari ternyata punya sejarah panjang dan berakar dari bahasa Sanskerta serta Proto-Indo-Eropa. Awalnya berarti “kesalahan” atau “kekurangan”, tapi maknanya berkembang hingga menjadi konsep moral yang kita kenal saat ini.
Jadi, sekarang kalau ada yang bertanya asal-usul kata “dosa”, kamu sudah tahu jawabannya! Seru kan?

Bekerja untuk Keabadian Orbiz, anaknya Ngulik Enak, Cucunya Kopitasi, dan semua keturunannya kelak.
Leave a Reply