Bayangkan ini: kamu lagi asyik membaca Wikipedia tentang teori relativitas Einstein, lalu tiba-tiba… BAM! Mati lampu. Internet down. HP kehabisan baterai. Dan di situlah, sahabat lama menunggumu di rak buku—ensiklopedia cetak yang selama ini kamu abaikan. Ironis kan?
Di zaman digital ini, kita sering berpikir Wikipedia sudah memenangkan segalanya dalam pertempuran pengetahuan. Tapi benarkah ensiklopedia cetak sudah sepenuhnya kalah? Mari kita bahas.
Evolusi Mencari Informasi
Dulu, manusia mengukir pengetahuan di dinding gua. Lalu mereka beralih ke gulungan papirus, kodeks, buku cetak, hingga akhirnya Wikipedia—pustaka digital yang bisa diakses dari genggaman tangan.
Wikipedia: Cepat, Luas, Tapi Bisa Jadi Medan Perang
Wikipedia memang luar biasa. Mau cari apa pun, dari sejarah Perang Dunia II sampai cara membuat kue bolu, semua ada. Dan yang lebih gila, pembaruan terjadi secara real-time. Baru terjadi sesuatu? Tunggu beberapa menit, artikel Wikipedia sudah di-update.
Tapi masalahnya, siapa yang menulis artikel itu? Jawabannya: siapa saja. Kamu, aku, bahkan sepupu kita yang masih percaya kalau bumi itu datar dan vaksin adalah konspirasi.
“Tapi Wikipedia punya sistem verifikasi!”
Benar. Tapi tetap saja, tidak semua artikel diawasi seketat itu. Beberapa topik populer memang punya editor khusus, tapi banyak juga artikel yang dibiarkan ngambang dengan sumber yang belum tentu valid.
Ensiklopedia Cetak: Lambat, Berat, Tapi Pasti
Ensiklopedia cetak itu seperti kakek yang bijaksana—tidak fleksibel, tapi akurat dan bisa diandalkan. Informasi di dalamnya telah melewati penyuntingan yang ketat oleh para ahli sebelum akhirnya dicetak.
Dan jujur, ada sesuatu yang magis saat membuka halaman ensiklopedia cetak. Tidak ada iklan, tidak ada tab yang bikin kamu tergoda buka YouTube, hanya kamu dan ilmu pengetahuan yang tertata rapi.
“Tapi ensiklopedia cetak ketinggalan zaman!”
Benar, presiden yang baru dilantik minggu lalu mungkin belum tercantum di sana. Tapi pertanyaan sebenarnya adalah: seberapa sering kamu benar-benar membutuhkan informasi yang baru banget? Untuk sejarah, sains, filsafat, dan banyak bidang lainnya, ensiklopedia cetak tetap relevan.
Wikipedia vs Ensiklopedia Cetak
Aspek | Wikipedia | Ensiklopedia Cetak |
---|---|---|
Aksesibilitas | Bisa diakses kapan saja asal ada internet | Harus punya bukunya |
Akurasi | Bisa diedit siapa saja, rawan bias | Ditulis oleh ahli, lebih terpercaya |
Kelengkapan | Informasi sangat luas | Terbatas pada apa yang sudah dicetak |
Kecepatan Pembaruan | Bisa di-update dalam hitungan menit | Perlu edisi baru untuk update |
Jadi, apakah Wikipedia lebih unggul? Iya, dalam kecepatan dan aksesibilitas. Tapi apakah itu berarti ensiklopedia cetak tidak lagi berguna? Jelas tidak!
Kesimpulan: Dua Dunia Bisa Berdampingan
Wikipedia telah mengubah cara kita mencari informasi. Tapi itu tidak berarti ensiklopedia cetak harus lenyap. Keduanya bisa berdampingan—Wikipedia untuk pencarian cepat, ensiklopedia cetak untuk keakuratan yang lebih terjamin.
Lagi pula, bukankah dunia lebih menarik dengan sedikit keragaman? Sama seperti kita masih menikmati konser musik langsung di era Spotify, mungkin masih ada tempat untuk ensiklopedia cetak yang elegan di rak buku kita—sebagai simbol dari penghargaan terhadap pengetahuan yang telah teruji waktu.
Jadi, jika kamu bertanya, “Apakah ensiklopedia cetak masih berguna di era Wikipedia?”
Jawabannya: tergantung.
Apakah kamu lebih memilih kecepatan, atau kedalaman? Kemudahan, atau keandalan?
Dan yang lebih penting: apakah kamu siap ketika internet mati dan kamu butuh informasi penting?

Bekerja untuk Keabadian Orbiz, anaknya Ngulik Enak, Cucunya Kopitasi, dan semua keturunannya kelak.
Leave a Reply