text
Di podium ini, aku menyuarakan harapan
Membingkai dunia dengan janji-janji terang
Tanpa sadar setiap kataku hanyalah sumbu basah
Menawarkan cahaya dalam kehangatan semu
Di podium ini, aku teriakkan keinginan luhur ku
Dengan kebohongan sebagai tanda baca penutup
text
Layaknya malaikat bertangan iblis
Aku membingkai diri sebagai penyelamat
Tapi tanganku menorehkan luka di setiap genggaman
Aku membangun sayap dari niat yang cacat
Bayanganku sendiri menelan cahaya di tengah gulita
Menciptakan mimpi, hanya untuk membangunkan neraka
text
Ku rasakan setiap langkahku adalah belati
Menusuk perlahan, tak terasa sampai terlambat
Harapan yang kubawa hanyalah beban
Menyeret mereka yang merangkak dari dalam jurang
Layaknya racun yang membunuh perlahan
Dimana madu dan bisa melebur di setiap tegukannya
text
Apa aku penolong, atau penghambat akhir cerita?
Mengapa harapan selalu menjelma nadi yang rapuh?
Benarkah tanganku hanya mampu menambah luka?
Mungkin niat baik hanyalah ilusi semata
Sudah saatnya aku sadar diri
Seorang demagog, tidak pantas berniat baik
Leave a Reply